Berita Hindu Indonesia - Dalam kepercayaan Hindu di Bali, alam semesta dipenuhi oleh kekuatan suci para Dewa dan Dewi yang menjaga keseimbangan hidup. Salah satu sosok penting dalam sistem kepercayaan ini adalah Dewi Danu, dewi air, kesuburan, dan kehidupan. Ia dipuja sebagai penguasa Danau Batur, sumber air utama yang menghidupi sawah dan sungai di seluruh Bali.
![]() |
| Ilustrasi |
Asal Usul Dewi Danu
Menurut lontar dan tradisi lisan masyarakat Bali, Dewi Danu merupakan putri dari Batara Pasupati (manifestasi Dewa Siwa) yang turun ke Gunung Batur. Ia kemudian menjadi penunggu dan pelindung Danau Batur, tempat suci yang diyakini sebagai pusat kehidupan air di Pulau Bali.
Danau Batur sendiri terbentuk dari kawah purba Gunung Batur setelah letusan besar ribuan tahun lalu. Sejak saat itu, masyarakat Bali percaya bahwa danau tersebut menjadi perwujudan energi feminin alam, tempat bersemayamnya kekuatan penyubur dan penyeimbang alam semesta.
Makna Spiritual Dewi Danu
Dewi Danu melambangkan sumber kehidupan dan kemurnian spiritual. Air dari Danau Batur tidak hanya mengalir ke sungai-sungai dan sawah, tetapi juga digunakan dalam upacara keagamaan di pura-pura di seluruh Bali, seperti di Pura Besakih dan Pura Ulun Danu Beratan.
Air suci ini disebut Tirta Danu, yang diyakini mampu menyucikan pikiran, tubuh, dan jiwa. Dengan demikian, Dewi Danu bukan hanya pelindung air secara fisik, tetapi juga pelindung kesucian spiritual umat Hindu.
Pura Ulun Danu Batur
Untuk menghormati Dewi Danu, masyarakat Bali membangun Pura Ulun Danu Batur, yang terletak di tepi Danau Batur, Kintamani. Pura ini merupakan salah satu Sad Kahyangan Jagad, yaitu enam pura utama penjaga keseimbangan spiritual Pulau Bali.
Upacara besar, seperti Piodalan Pura Ulun Danu Batur, diadakan setiap tahun sebagai bentuk penghormatan kepada sang Dewi. Para petani dari berbagai daerah membawa persembahan berupa hasil bumi untuk memohon kelimpahan dan air yang berkesinambungan.
Filosofi Alam dan Kehidupan
Kisah Dewi Danu mengajarkan manusia tentang pentingnya menjaga kesucian air dan keseimbangan alam. Dalam konsep Hindu Bali, air bukan hanya unsur materi, melainkan bagian dari Tri Mandala (kesucian ruang) dan Tri Hita Karana (harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan).
Dengan menjaga air tetap bersih dan suci, manusia sejatinya menjaga keberlangsungan kehidupan itu sendiri bentuk penghormatan nyata kepada Dewi Danu.
Kesimpulan
Dewi Danu dan Danau Batur adalah lambang keterhubungan antara manusia, alam, dan Tuhan. Air yang mengalir dari danau suci ini menjadi simbol berkah kehidupan yang harus dijaga. Bagi umat Hindu Bali, menghormati Dewi Danu berarti menghormati sumber kehidupan dan kesadaran spiritual yang mengalir dalam setiap makhluk hidup.
Sumber:
Lontar Danu Kuning, koleksi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali
Wrhaspati Tattwa, Parisada Hindu Dharma Indonesia
Covarrubias, M. (1937). Island of Bali. Alfred A. Knopf.
Ramseyer, U. (2002). The Art and Culture of Bali.
Official Site of Pura Ulun Danu Batur (ulundanubatur.com)
Britannica, “Danu – Hindu Goddess of Water and Fertility.”

