Berita Hindu Indonesia

Media Informasi Terkini Masyarakat Hindu Indonesia

Deskripsi-Gambar

Iklan Leo Shop

Pasang iklan disini

TWITTER

Powered by Blogger.

Asal Usul Dewi Sri: Dewi Kesuburan dan Kemakmuran

On 5:30 PM with No comments

Berita Hindu Indonesia - Dalam kepercayaan Hindu dan budaya Nusantara, Dewi Sri dikenal sebagai dewi kesuburan, kemakmuran, dan pelindung tanaman padi. Ia merupakan salah satu figur penting dalam kehidupan masyarakat agraris, terutama di Jawa dan Bali, yang mengaitkan keberhasilan panen dan kesejahteraan dengan pemujaan terhadap sang dewi.

Nama “Sri” sendiri berarti kecantikan, keberuntungan, dan kemakmuran, yang menggambarkan sifat ilahi Dewi Sri sebagai pemberi kehidupan.

Ilustrasi

Asal Usul Dewi Sri

Dalam berbagai versi mitologi, asal-usul Dewi Sri memiliki banyak ragam, namun semuanya berakar pada ajaran Hindu tentang Dewi Laksmi, pendamping Dewa Wisnu, yang juga melambangkan kemakmuran dan kesuburan alam semesta.

Dalam versi mitologi Jawa dan Bali, Dewi Sri dipercaya lahir dari tetesan air mata Dewa Wisnu yang jatuh ke bumi ketika beliau bersedih memikirkan nasib umat manusia. Dari tanah yang tersentuh air mata itu, tumbuhlah tanaman padi  sumber kehidupan bagi manusia.

Karena itu, Dewi Sri dianggap sebagai manifestasi kasih dan anugerah Tuhan yang menjamin kelangsungan hidup makhluk hidup di bumi.

Kisah Dewi Sri dalam Tradisi Jawa dan Bali

Dalam cerita rakyat Jawa, Dewi Sri merupakan adik dari Batara Wisnu dan pasangan spiritualnya sendiri dalam wujud bumi. Ia menjaga keseimbangan kehidupan dengan menghadirkan tanaman dan hasil bumi.

Sementara itu, dalam tradisi Hindu Bali, Dewi Sri sering dihubungkan dengan Dewi Laksmi, dan penyembahan kepadanya dilakukan melalui upacara Dewi Sri di sawah dan lumbung padi. Di Bali, Dewi Sri juga dipuja sebagai Ibu Pertiwi, sumber kesuburan tanah.

Setiap musim panen, umat Hindu Bali melakukan upacara “Mekiyis” atau “Ngeroras Dewi Sri”, untuk memohon agar tanaman tetap subur dan hasil panen melimpah.

Makna Filosofis Dewi Sri

Dewi Sri melambangkan keterikatan manusia dengan alam, serta pentingnya menjaga keseimbangan antara mengambil hasil bumi dan melestarikannya.

Maknanya mencakup:

  • Kesuburan dan kehidupan: Padi adalah simbol kehidupan, dan Dewi Sri adalah wujud spiritual dari siklus alam yang memberi makan manusia.
  • Kemakmuran dan syukur: Pemujaan terhadap Dewi Sri mengajarkan rasa terima kasih atas berkah alam.
  • Harmoni dan keseimbangan: Dewi Sri mengingatkan manusia agar hidup selaras dengan bumi dan tidak serakah terhadap sumber daya alam.

Pengaruh dan Tradisi

Pemujaan Dewi Sri tidak hanya terdapat di kuil atau pura, tetapi juga di rumah, lumbung, dan sawah. Patung atau simbol Dewi Sri sering ditempatkan di tempat penyimpanan padi sebagai penjaga kemakmuran keluarga.

Ritual seperti “Mapag Sri” (menjemput Dewi Sri) dan “Ngrataki Dewi Sri” (mengantar kembali sang dewi setelah panen) masih dilakukan hingga kini di berbagai daerah di Indonesia, menunjukkan bahwa ajaran ini tidak hanya bersifat religius, tetapi juga ekologis dan budaya.

Kesimpulan

Dewi Sri bukan hanya simbol dewi padi, tetapi juga simbol keseimbangan antara manusia, alam, dan Tuhan.

mengajarkan nilai kesyukuran, pengendalian diri, dan harmoni dengan alam, yang tetap relevan hingga masa kini.

Melalui penghormatan terhadap Dewi Sri, masyarakat Hindu Nusantara meneguhkan keyakinan bahwa kemakmuran sejati lahir dari keselarasan dengan alam dan Dharma.


Sumber:

Zoetmulder, P.J. (1983). Kalangwan: Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang.

Suamba, I.B. (2011). Nilai-Nilai Ekologis dalam Mitologi Dewi Sri. Denpasar: Widya Dharma.

Pigeaud, T. (1967). Literature of Java.

Titib, I Made. (1996). Teologi dan Simbolisme dalam Agama Hindu di Bali.

Wawancara dan catatan tradisi Bali: Upacara Mapag Dewi Sri, Gianyar (2020).

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
Comments
0 Comments