Berita Hindu Indonesia - Sembah Puyung adalah istilah lokal (khususnya dikenal dalam tradisi Hindu di Bali dan Lombok) yang merujuk pada sikap sembah (pemujaan) total dan mendalam kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan). Dalam konteks filsafat Hindu, Sembah Puyung mengandung makna teologis dan spiritual yang tinggi yaitu penyatuan penuh antara jiwa (atman) dengan Tuhan (Brahman) melalui sembah yang dilandasi kesadaran, ketulusan, dan kekhusyukan total.
![]() |
Sembahyang Puyung |
Makna Sembah Puyung dalam Filsafat Hindu
1. Sembah sebagai Realisasi Atman kepada Brahman
Dalam filsafat Advaita Vedanta:
- Atman (jiwa individu) pada hakikatnya adalah Brahman (Tuhan semesta).
- Sembah Puyung adalah proses spiritual di mana seseorang menyadari jati dirinya sebagai bagian dari Tuhan, bukan sekadar menyembah secara formal.
2. Sembah sebagai Jalan Bhakti (Pengabdian)
- Sembah Puyung mengandung unsur bhakti yoga pengabdian murni, tanpa pamrih.
- Dalam Bhagavad Gita, Krishna mengatakan:
“Dengan bhakti yang tulus, seseorang akan datang kepada-Ku.”
(BG 9.22)
3. Sembah sebagai Kontemplasi Diri
- Lebih dari gerakan tangan dan tubuh, Sembah Puyung adalah meditasi pengosongan ego, pengendalian pikiran, dan perenungan akan kehadiran Tuhan dalam diri.
- Ini sejalan dengan ajaran Yoga:
“Yogash chitta vritti nirodhah” – Yoga adalah pengendalian gejolak pikiran.
(Yoga Sutra 1.2)
Ciri-Ciri Sembah Puyung
- Kesadaran : Dilakukan dengan penuh kesadaran akan kehadiran Tuhan
- Ketulusan : Tidak bersifat pamer, bebas dari tujuan duniawi
- Kesatuan : Jiwa merasa menyatu dengan semesta dan Tuhan
- Ketenangan : Timbul rasa damai, tunduk total pada kehendak ilahi
Bentuk Praktik Sembah Puyung
- Sembah dengan Mantra: Seperti Gayatri Mantra, Omkara, Tri Sandhya.
- Sembah saat meditasi: Duduk bersila, dengan tangan menghormat, batin menyatu dengan Tuhan.
- Sembah dalam Puja: Saat mempersembahkan bunga, dupa, air sembah dilakukan penuh rasa bakti.
- Sembah tanpa bentuk: Ketika seseorang larut dalam pujian, cinta, dan kesadaran akan Tuhan, bahkan tanpa kata.
Filosofi Sembah Puyung di Tingkat Tertinggi
- Dengan sembah yang tulus dan murni, ego luluh, dan jiwa menyatu dengan Brahman.
- Inilah tujuan akhir dalam filsafat Hindu: melepaskan keterikatan duniawi dan kembali ke asal (Tuhan).