Berita Hindu Indonesia - Kisah Samudra Manthanayang secara harfiah berarti “pengadukan samudra/laut” (“samudra” arti lautan/laut, “manthana” arti mengaduk) adalah salah satu episode paling terkenal dalam mitologi Hindu. Para dewa (Devas) kehilangan kekuatan setelah dikutuk oleh rishi Durvasa dan kemudian para asura (Asuras) berkuasa. Untuk mendapatkan kembali kekuatan dan memperoleh keabadian, para dewa bekerja sama dengan para asura untuk mengaduk laut susu (kshīrasāgara) agar muncul eliksir keabadian (Amrita). Mereka menggunakan gunung Mount Mandara sebagai pengaduk, dan ular raja Vasuki sebagai tali pengaduk. Karena gunung tersebut mulai tenggelam, Tuhan Vishnu mengambil wujud kura-kura (Kurma Avatar) untuk menopangnya.elama proses, muncul racun besar (Halahala) yang nyaris menghancurkan alam; Shiva menelannya untuk menyelamatkan semuanya, sehingga dikenal sebagai Neelakantha. Akhirnya muncul Amrita dan banyak harta surgawi (“ratnas”, permata) lainnya, dan melalui tipu muslihat wujud Mohini, Vishnu memastikan hanya dewa yang memeroleh Amrita
![]() |
| Ilustrasi |
Makna & Simbolisme
Cerita ini bukan sekadar mitos penciptaan luar biasa, tetapi juga sarat makna filosofis, etis, dan spiritual. Beberapa poin penting:
- Laut susu (kshīrasāgara) melambangkan kesadaran kosmik atau potensi batin manusia.
- Gunung Mandara sebagai pengaduk melambangkan stabilitas, disiplin, atau “alas” yang dipakai untuk menenggelamkan keinginan dan ego.
- Vasuki, ular pengaduk, menggambarkan hasrat, dualitas, baik-buruk, pasang-surut dalam proses spiritual.
- Racun halahala menunjukkan bahwa dalam upaya menuju kemajuan atau pencerahan kita akan menghadapi tantangan dan bahaya namun pengorbanan dan kebijaksanaan diperlukan (seperti tindakan Shiva).
- Amrita yaitu hasil dari proses panjang, simbol kemenangan atas penderitaan dan kebangkitan ke kesadaran yang lebih tinggi.

