Berita Hindu Indonesia - Pada setiap pergantian bulan, umat Hindu di Bali memperingati Tilem hari suci saat bulan menghilang dari pandangan. Namun, Tilem Sadha memiliki kedudukan khusus karena terjadi pada sasih Sadha, yaitu salah satu bulan paling sakral dalam kalender Bali. Tahun ini, Tilem Sadha diperingati dengan penuh makna dan kesucian.
![]() |
Tilem Sadha |
Apa Itu Tilem Sadha?
Tilem adalah hari suci ketika bulan berada dalam fase gelap total (bulan mati). Dalam konteks spiritual, ini adalah waktu yang tepat untuk menyucikan diri secara lahir dan batin, karena dipercaya alam semesta juga berada dalam titik sunyi dan hening.
Sadha adalah nama bulan dalam kalender Saka, biasanya jatuh sekitar bulan Juni atau Juli Masehi. Tilem yang jatuh pada sasih Sadha disebut Tilem Sadha, dan dianggap memiliki getaran spiritual yang sangat kuat.
Makna Spiritual Tilem Sadha
Tilem Sadha bukan hanya waktu untuk sembahyang biasa, melainkan juga momen untuk:
- Memperdalam laku spiritual, seperti sembahyang, meditasi, dan introspeksi.
- Memohon pengampunan dan penyucian diri atas segala kekotoran pikiran, ucapan, dan perbuatan.
- Memperkuat hubungan dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, khususnya dalam manifestasi sebagai Dewa Siwa simbol pelebur kekotoran dan pemberi jalan pembebasan.
Tradisi & Upacara yang Dilakukan
Pada Tilem Sadha, umat Hindu biasanya melaksanakan:
- Sembahyang di rumah dan pura keluarga
- Melukat (pembersihan diri) di tempat suci seperti pancoran atau tirta
- Matur piuning sebagai tanda bhakti dan permohonan kerahayuan
- Di beberapa desa adat, juga dilakukan upacara caru atau banten pembersihan alam
Doa dan Harapan di Tilem Sadha
"Rahajeng Rahina Suci Tilem Sadha. Mugi ring rahina suci puniki, kita kasucian pikayun ring Ida Sang Hyang Widhi Wasa, katemahan rahayu, sudha, lan sidaning ajeng ring angga sarira sareng jagat alit/jagat agung."
Artinya: Semoga pada hari suci Tilem Sadha ini, kita semua dianugerahi kesucian oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa, tercipta kedamaian, kesucian, dan kebahagiaan dalam diri maupun alam semesta.
Penutup
Rahina Tilem Sadha mengingatkan kita bahwa dalam kegelapan sekalipun, ada kesempatan untuk menyucikan diri dan mendekatkan diri pada cahaya Tuhan. Mari manfaatkan hari suci ini untuk berdiam dalam keheningan, memohon pengampunan, dan memperkuat keyakinan kita kepada Sang Hyang Widhi.