Artha Dijalan Dharma Menurut Dasar Kitab Suci Hindu
On 3:01 PM with No comments
Berita Hindu Indonesia - Tujuan Hidup dalam Hindu, dikenal dengan Catur Purusha Artha, yaitu: Dharma (kebenaran dan kewajiban), Artha (kekayaan dan kesejahteraan), Kama (kenikmatan dan cinta), serta Moksha (pembebasan rohani). Keempatnya menjadi panduan dalam menjalani kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai Artha sebagai salah satu aspek penting dalam Catur Purusha Artha.
![]() |
Artha Dijalan Dharma |
Pengertian Artha
Secara harfiah, Artha berarti “kekayaan”, namun dalam konteks filsafat Hindu, Artha memiliki makna yang lebih luas: yaitu segala sesuatu yang diperlukan untuk menopang kehidupan yang layak, termasuk harta benda, jabatan, pendidikan, dan segala bentuk sumber daya yang mendukung tercapainya tujuan hidup. Artha bukan hanya soal materi, tetapi juga mencakup keamanan, stabilitas, dan kesejahteraan hidup.
Artha adalah landasan material yang penting agar seseorang dapat melaksanakan Dharma dan menikmati Kama dengan bijak, serta pada akhirnya mencapai Moksha. Namun demikian, pencapaian Artha harus senantiasa diarahkan oleh prinsip Dharma.
Cara Mencari Artha yang Sesuai dengan Dharma
Dalam tradisi Hindu, pencarian Artha tidak boleh sembarangan. Tidak semua cara memperoleh kekayaan dibenarkan. Jalan yang benar dalam mencari Artha harus berdasarkan pada Dharma, yakni aturan moral dan etika yang dijunjung tinggi. Berikut adalah beberapa prinsip dalam mencari Artha yang sesuai dengan Dharma:
- Jujur dan Bertanggung JawabUsaha untuk memperoleh kekayaan harus dilakukan dengan kejujuran dan kerja keras. Segala bentuk penipuan, korupsi, dan ketidakadilan adalah penyimpangan dari Dharma.
- Sesuai dengan Swadharma (Kewajiban Pribadi)Setiap individu memiliki tugas dan peran yang berbeda sesuai dengan profesi, bakat, dan kedudukannya dalam masyarakat. Mencari Artha harus disesuaikan dengan Swadharma masing-masing.
- Menghindari KeserakahanKeinginan untuk memperoleh Artha harus dibatasi agar tidak menimbulkan ketamakan. Tujuan utama bukanlah menumpuk kekayaan, melainkan mencukupi kebutuhan hidup secara layak dan wajar.
- Tidak Mengorbankan Dharma dan KemanusiaanMencari kekayaan tidak boleh sampai menyakiti sesama makhluk hidup, merusak lingkungan, atau merendahkan nilai-nilai kemanusiaan.
Menggunakan Artha Secara Bijaksana
Setelah Artha diperoleh dengan cara yang benar, selanjutnya adalah menggunakan dan mengelolanya dengan bijak. Kekayaan yang diperoleh bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga harus menjadi sarana untuk membangun kesejahteraan bersama. Cara menggunakan Artha yang baik antara lain:
- Memenuhi Kebutuhan Hidup Secara WajarArtha seharusnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, pendidikan, dan keamanan keluarga.
- Berderma dan Melakukan Dana PuniaSebagian Artha hendaknya digunakan untuk membantu sesama, baik melalui kegiatan sosial, keagamaan, maupun kebajikan lainnya. Memberi dengan tulus adalah bentuk nyata dari Dharma.
- Berinvestasi pada Hal yang Berguna dan BerkelanjutanGunakan kekayaan untuk mendukung pendidikan, pelestarian budaya, pengembangan usaha yang etis, dan perlindungan lingkungan.
- Tidak Menjadi Budak ArthaArtha harus menjadi alat, bukan tujuan akhir. Orang yang terikat secara berlebihan pada kekayaan akan sulit mencapai Moksha. Karena itu, penting untuk tetap menjaga jarak batin terhadap harta benda.
Dasar Kitab Suci Hindu
- Manusmriti 4.11:
"Artha dan Kama hendaknya selalu dijalankan sesuai dengan Dharma." - Mahabharata:
"Dharma adalah akar dari Artha dan Kama. Bila Dharma dilanggar, Artha menjadi sumber penderitaan." - Bhagavad Gita 3.19:
"Dengan menjalankan kewajiban tanpa pamrih, seseorang akan mencapai kesempurnaan."
Kesimpulan
Jadi Artha memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Ia adalah pilar penyangga kehidupan yang memungkinkan seseorang menjalankan Dharma, menikmati Kama secara bertanggung jawab, dan akhirnya mencapai Moksha. Namun kekayaan dan kesejahteraan sejati hanya dapat dicapai bila pencapaian dan penggunaannya dilandasi oleh nilai-nilai Dharma. Dengan demikian, Artha tidak menjadi sumber penderitaan, tetapi justru menjadi jalan untuk hidup yang bermakna dan seimbang.
Sumber : GS_Suardika